Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 340

Merina memandang dia tanpa ekspresi, "Apa gunanya bagiku kalau menggugurkan anak ini?" Tavo mencibir, "Nggak ada gunanya, tapi kalau kamu pertahankan anak ini, kamu pasti akan menyesal!" "Menyesal atau nggak, itu urusanku. Kalau kamu berani menyentuhnya, aku pasti akan bilang pada Nenek Dhiera!" Wajah Tavo menjadi sangat dingin, dia menatap Merina seolah ingin memakan Merina. "Merina, kamu hebat!" Merina mengernyit dan menatapnya dengan dingin. Setelah waktu yang tidak diketahui, Tavo langsung bangun dan pergi. Rasa dingin yang menyesakkan di dalam ruangan menghilang, Merina akhirnya menghela napas lega. Dia tanpa sadar menyentuh perutnya. Anak ini adalah alat tawar-menawar terbesar baginya. Setelah duduk di dalam ruangan beberapa saat, Merina bangun dan berencana pergi. Begitu dia berjalan menuju pintu, dia melihat Serina dan Tommy keluar bersama dari ruangan seberang. Keduanya sedang mengobrol, jadi mereka tidak memperhatikan dia. Merina tanpa sadar mundur ke dalam ruangan dan menutu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.