Bab 595
"Ya .... Dia mengancamku dengan nyawa orang tuaku untuk nggak mengungkapkan keberadaannya, aku pergi ke perusahaanmu untuk mencarimu .... Tapi, kamu menyuruhku keluar tanpa memberiku kesempatan untuk berbicara ...."
Aldi mengernyit dan berkata dengan dingin, "Kapan?!"
"Saat aku melihat cincin yang ingin kamu gunakan untuk melamar di kantormu."
Setelah Merina diingatkan, Andrian pun teringat.
"Pak Aldi, saat Nona Merina datang menemui Bapak, dia memang mengatakan bahwa dia tahu keberadaan Tavo, jadi aku biarkan dia naik ke atas."
Wajah Aldi tiba-tiba menjadi semakin dingin, dia menatap Andrian dengan dingin dan berkata, "Kamu nggak pernah mengatakan ini padaku!"
"Aku melihatmu mengusir Nona Merina .... Kupikir dia sudah memberitahumu dan Nona Merina sering membuat-buat alasan untuk menemuimu. Kupikir saat itu juga sama ...."
Suara Andrian semakin pelan dan wajah Aldi menjadi semakin muram, akhirnya dingin sekali hingga bisa membuat orang mati kedinginan.
Serina berbisik, "Percuma membic

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link