Bab 737
Keesokan paginya, begitu Serina bangun, dia menerima panggilan telepon dari Fera.
"Serina! Ini mendesak! Apakah kamu di rumah sekarang? Langsung kujemput! Kamu harus membantuku untuk satu urusan ini!"
Mendengar kegelisahan dalam suara Fera, Serina segera berkata, "Ada apa? Berkendara pelan-pelan saja, jangan cemas."
"Seorang desainer di lokasi syuting mengalami kecelakaan mobil tadi malam dan tulangnya patah. Dia nggak bisa pergi ke lokasi syuting selama sebulan. Kamu tahu kalau tertunda satu hari, kami akan rugi ratusan juta. Boleh kamu bantu aku, pergi ke lokasi syuting untuk melihat bagian kostum yang perlu dimodifikasi ...."
"Nggak akan lama-lama, hanya sekitar dua jam sehari. Aku akan bayar kamu 5% dari dividen drama selanjutnya, oke?"
Serina mengerutkan kening, "Tapi, aku harus berangkat kerja sekarang."
"Kamu sekarang bekerja di Busana Ayu, 'kan? Asal kamu setuju, aku akan segera menemui bos kalian untuk bernegosiasi!"
"Kalau begitu kamu coba dulu. Kalau Busana Ayu setuju, aku n

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link