Bab 27 Tidak Membencinya
Chyntia bertanya ketika mereka sampai di depan mobil. Bunga mawar di tangannya terasa panas, sangat tidak nyaman untuk dipegang.
Tristan berbalik dan menatapnya, mata hitamnya begitu pekat dan dalam.
Mata Chyntia berkedip sedikit, agak ragu untuk menatap mata Tristan. Dia merasa mata pria itu seperti bisa menarik orang masuk, tak terlihat ujungnya.
"Kamu sangat takut kalau orang salah paham, ya?"
Tristan menatapnya lurus-lurus dan balik bertanya.
Chyntia agak bingung. "Aku cuma khawatir mengganggu Paman."
"Jadi, bukan karena kamu membenciku?"
Tiba-tiba dia melangkah maju dan bertanya dengan suara pelan.
Tubuhnya yang tinggi membuat Chyntia terperangkap dalam bayangannya.
Dia menatap ke atas, wajah tampan itu begitu dekat, membuat jantungnya berdebar kencang.
Chyntia berusaha tetap tenang, menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku hanya menghormati Paman."
"Menghormati?" Tristan tertawa kecil, matanya terangkat sedikit, dengan sedikit sikap usil yang sulit dijelaskan. "Chyntia, aku nggak suk

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link