Bab 47
"Tania, apa kamu ingin mati?" tanya Ethan sambil menggertakkan giginya.
"Aku ... aku serius ... " Tania makin merasa tidak bisa melakukan ini. "Kamu nggak mungkin menyakiti hati Nona Rachel, 'kan?"
Ethan menarik napas dalam-dalam. Dia tidak ingin menjelaskan apa pun kepada Tania, rasanya dia hanya ingin membunuh gadis satu ini.
"Keluar dari sini."
Tania segera bangkit. "Iya ... "
Namun, saat Tania baru saja membuka pintu mobil dan mengulurkan kakinya, Ethan kembali berkata dengan suara dingin, "Berhenti, kembali ke sini."
Tania rasanya jadi ingin menangis. "Kamu mau aku pergi atau masuk lagi?"
Ethan melirik Tania dengan jengkel. "Ayo pulang. Jangan lupa, besok pagi itu akhir pekan. Kita harus mengunjungi nenek."
Tania teringat perhatian Nyonya Sandra kepadanya, lalu dengan patuh berkata, "Oh, oke, ayo pulang."
Ethan pun mengemudikan mobil sendiri dan mengantar Tania pulang ke rumah. Ethan hanya diam di sepanjang perjalanan dan Tania juga dengan peka tidak mengganggunya.
Akhirnya, merek

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link