Bab 95 Kenapa Begitu Marah?
Segalanya sudah kacau balau. Namun, aku benar-benar tidak menyangka Winda akan datang saat ini untuk menambah keributan.
Tentu saja, dia tidak datang sendirian.
Dia mengenakan gaun pendek dengan tali bahu kecil berwarna hitam. Dia berdiri di belakang wakil rektor dengan sikap yang terlihat sangat ambigu.
Wakil rektor mengucapkan beberapa ucapan selamat sederhana untuk Remy yang akan mengikuti pelatihan di luar negeri.
Kemudian, wakil rektor dengan nada serius memperkenalkan Winda, lalu berkata pada Chris, "Winda adalah siswi yang penuh semangat dan inspirasi. Mohon bantuan Pak Chris untuk membimbingnya."
Aku paham maksud kata-kata ini.
Di permukaan, aku mendapatkan dukungan dari Chris. Namun, Winda tidak mau kalah, beralih mencari dukungan dari wakil rektor.
Hubungan seperti apa yang mereka berdua miliki?
Tidak ada yang tahu.
"Pak Chris, dulu ada banyak salah paham di antara kita. Anggap saja anggur ini sebagai permintaan maaf dariku." Sikap Winda sangat rendah hati.
Aku yang tadinya m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link