Bab 27
Oleh karena itu dia sangat curiga kalau pemilik kafe ini punya tujuan serupa.
Carlo buru-buru menjelaskan, "Kak Aditya, bukan seperti yang kamu bayangkan. Aku sudah cari tahu, biasanya setiap jam segini ada mahasiswa akademi musik yang datang kerja paruh waktu di sini. Hanya saja mahasiswa itu izin setiap hari Rabu, jadi pemiliknya turun tangan sendiri."
"Ya sudah, kalau kamu suka, kejar saja." Aditya menyesap kopinya dengan pelan. Alisnya terangkat, harus diakui, kalau kopi ini memang enak.
Carlo berdiri, begitu hendak melangkah ke sana, tiba-tiba dari pintu terdengar suara selamat datang.
Seorang pria tampan berpenampilan elegan masuk.
"Kakak Sepupu!" Carlo langsung melambaikan tangan.
Mendengar suara itu, Andres menoleh dengan kaget, lalu berjalan mendekat, "Kebetulan sekali."
"Ya, kebetulan sekali." Aditya tersenyum. "Kak Andres, kapan kamu kembali dari luar negeri? Kenapa nggak kasih tahu kami."
"Aku sudah setengah tahun di sini dan sangat sibuk. Lain kali biar aku yang traktir, k

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link