Bab 51
Sharleen mencubit pahanya untuk memaksa dirinya tetap tenang. "Apakah ada insulin di dalam rumah?"
"Ada."
Rita baru memikirkan hal ini, lalu segera mencarikan obat yang biasanya dikonsumsi oleh Leoni. Sharleen berhasil menemukan insulin, lalu menyuntikkannya ke tubuh Leoni.
Sekitar 10 menit kemudian, ambulans tiba, lalu Leoni dibawa ke rumah sakit.
Di tengah perjalanan, Rita menghubungi Aditya, Arvin dan Tito.
Mereka bertiga hampir datang bersamaan. Arvin datang bersama Sandra, sedangkan tangan Tito yang memegang tongkat sedikit gemetar. "Rita, apa yang terjadi? Kenapa Leoni bisa tiba-tiba pingsan?"
Rita menatap Sharleen dengan wajah yang pucat.
Sandra berkata dengan marah, "Sharleen, apakah kamu yang buat Ibu marah sampai pingsan?"
Setelah mendengar ini, Aditya mengalihkan tatapannya ke arah Sharleen. Wajahnya yang tampan terlihat seperti ingin melahap seseorang, urat di pelipisnya bahkan menonjol pada saat ini. "Kamu yang melakukannya?"
Sharleen membuka mulutnya, tidak tahu harus men

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link