Bab 15
Wenny menolak tanpa ragu, "Nggak, di Kota Jintara ada orang tua dan keluargaku, sedangkan di Kota Hanis ... aku sudah bosan."
Yoga tiba-tiba tersenyum, kemudian wajahnya segera berubah dingin.
"Wenny, aku akan membuatmu menyesal. Kamu pasti akan kembali mencariku!"
"Nggak perlu, aku nggak akan memberi kalian kesempatan itu."
Cakra memberi isyarat dengan jarinya, kemudian sekelompok pengawal segera menutup mulut Yoga dan Sandro. Para pengawal itu mengikat tangan dan kaki mereka, lalu melemparkan mereka ke dalam helikopter.
Cakra merasa agak cemas ketika istrinya melihat sisi dirinya yang keras seperti itu.
"Wenny, apa kamu takut melihatku seperti ini?"
Dia berhasil bertahan di keluarga Gunawan tentu bukan dengan cara-cara lembut.
Namun, dia tidak ingin menunjukkan sisi itu di depan Wenny.
Wenny menatap wajah Cakra, dan tiba-tiba, dia merasa hubungan mereka menjadi jauh lebih dekat.
Dia tersenyum sambil menggelengkan kepala.
"Bagaimana mungkin? Caramu menangani ini sangat bagus."
Hilangn

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link