Bab 170
Monster itu sangat kuat sehingga setiap serangannya hampir berakibat fatal.
Pedang darah itu menebas hingga suara ledakan pun terus-menerus muncul di udara.
Naka menghindari tebasan pedang darah itu dengan lincah. Belati super di tangannya yang memancarkan api energi spiritual yang ganas pun menembus tubuh monster itu. Untuk sementara waktu, kekuatan keduanya imbang dan sulit untuk membedakan kelemahan mereka.
Yenny memandang pertempuran itu dengan cemas sambil berkata, "Kak, apakah kamu nggak mau menyerang?"
"Kamu juga sudah mendengarnya, dia nggak mengizinkan aku ikut campur," kata Surya tak daya.
Yenny berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Saat ini, kamu nggak perlu memedulikan peraturan mereka lagi, 'kan?"
"Kalau begitu, kamu yang serang. Aku nggak ingin bersikap munafik." Surya merokok sambil menunjukkan ekspresi dia tidak ingin terlibat.
Yenny berkata sambil memutar bola matanya, "Kamu ingin aku mati? Apa aku bisa mengalahkan monster itu?"
"Aku juga nggak bisa berbuat apa-apa.

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link