Bab 294
Namun, Bunga dengan yakin berkata, "Aku nggak akan membohongimu. Kalau bukan melihatnya dengan mataku sendiri, aku juga nggak akan percaya."
Saat ini, ponsel Bunga berdering. Begitu melihat itu panggilan dari nomor asing, Bunga tidak berniat mengangkatnya dan langsung melempar ponselnya ke samping.
Begitu melihatnya, kakaknya langsung berkata, "Bagaimana kalau itu telepon dari polisi yang sudah menemukan patung dewa? Cepat angkat."
Bunga langsung menerima panggilan itu.
"Bunga?"
"Master?"
"Datang ke Pulau Aora, aku akan membantumu."
"Benarkah? Terima kasih, Master. Saya segera ke sana."
Bunga menutup teleponnya, lalu berkata sambil menahan tangis, "Master sudah bersedia membantuku."
Melihat hal itu, kakaknya langsung berkata, "Kalau begitu, kita cepat ke sana. Jangan sampai Master menunggu terlalu lama."
Sebenarnya beberapa tahun ini, kakaknya juga tahu keadaan Bunga dan merasa sangat bersimpati.
Namun, dia juga tidak berdaya. Sekarang melihat adiknya bisa bergembira, dia juga merasa s

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link