Bab 551
Surya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Kalian yang cuma sampah ingin dibandingkan denganku?"
"Dasar sialan, tunggu saja nanti, aku akan mengikuti margamu kalau kamu bisa keluar dari bandara ini," kata pria berkacamata hitam dengan marah karena merasa dirinya telah dihina.
Wanita itu berkata dengan dingin, "Kamu bisa bersikap sombong saat ini, tapi jangan nangis setelah turun pesawat nanti."
"Masih belum tahu siapa yang akan nangis nanti," kata Surya sambil mencibir dan tidak lagi memedulikan mereka.
Pramugari datang lagi pada saat ini dan membujuk mereka dengan ramah, tidak disangka wanita itu berkata, "Siapa namamu?"
"Aku?" Pramugari itu menjawab dengan bingung, "Namaku Melina Sturia."
"Melina Sturia," kata wanita itu dengan dingin. "Tunggu saja sampai kamu dituntut dan dipecat, dasar orang nggak berguna."
Melina terlihat tidak berdaya, tapi hanya bisa tetap tersenyum.
Surya menghela napas dan berkata pada dirinya sendiri, "Apa-apaan ini, menganggap dirinya sangat hebat begitu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link