Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 92

Setelah ayam goreng disajikan, aku langsung mulai makan dengan lahap, sesekali berbincang dengan Yudo. Awalnya, aku mengira tidak akan sanggup menghabiskan semuanya, tapi siapa sangka semuanya masuk ke perutku dalam beberapa suap. Saat itu, hujan deras juga hampir reda. Aku menyeka mulut dengan tisu. "Paman Yudo, ayo kita pergi." Yudo menahan bahuku. "Tunggu sebentar." Aku menoleh. "Kenapa ... " Belum selesai berbicara, tangan Yudo sudah terulur, ujung jarinya lembut mengusap sudut bibirku. Sepasang mata indah itu menatapku dengan penuh perhatian. Tatapan panas itu membuatku merasa malu. Yudo mau apa sebenarnya? Dia ... terus mengusap bibirku untuk apa? Jangan-jangan ... dia ingin menciumku? Wajahku kembali terasa panas. Aku menunduk. "Paman Yudo, kamu ini ... " "Di sudut bibirmu masih ada sedikit saus tomat yang belum bersih." Saat Yudo mengucapkan kalimat itu, sorot matanya penuh kelembutan, tanpa ada emosi lain yang berlebihan. Aku menyadari, setiap kali dia menatapku, matanya selal

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.