Bab 14
Celine tercekik sampai wajahnya memerah keunguan. Dia berusaha menegakkan kepala dan mencoba menghindari cengkeraman Gian.
"Gian, kamu kenapa? Aku nggak bohong ... kamu pasti salah paham ... "
"Lepaskan aku ... aku nggak bisa bernapas ... "
Gian mencengkeram lehernya dengan seluruh kekuatannya. Belum sampai satu menit, Celine hampir kehilangan napas. Pandangannya buram karena air mata, bola matanya mulai memutih, dan dadanya terasa seperti ditekan hebat.
Tepat ketika dia hampir pingsan, Gian kembali melepaskannya dan melemparkannya ke lantai.
Celine terengah-engah hingga dadanya naik turun dengan cepat.
Belum sempat dia sepenuhnya sadar, Gian kembali menarik rambutnya dan membenturkan kepalanya ke tembok.
"Ah!"
Darah mengalir dari pelipisnya masuk ke mata, membuat penglihatannya memerah. Rasa sakit yang tajam membuat tubuhnya mengejang dan meringkuk.
Butuh waktu lama baginya untuk sedikit pulih dari rasa sakit itu. Ketika akhirnya dia membuka mata dan melihat tatapan ganas Gian, jantun

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link