Bab 298
Javier mencari nomor Tristan dan langsung menghubunginya.
Panggilan itu langsung tersambung, tetapi suara di ujung telepon jelas tidak bersahabat, "Kulihat kamu ini bermasalah, ya? Lihat jam berapa sekarang, sudah hampir jam 12. Kamu nggak tidur, aku masih mau tidur."
"Tristan, biar kuberi tahu kamu kabar baik." Javier sama sekali tidak marah setelah dimaki, malah tertawa dengan bahagia.
"Kabar baik apa yang bisa kamu dapatkan?" Tristan yang ada di ujung telepon mendengus.
"Tristan, aku punya cicit." Javier berkata sambil tertawa. Kalau pamer juga jangan terlalu mencolok.
Ujung lain telepon terdiam. Setelah hening beberapa saat, suara itu terdengar lagi, "Kamu bermimpi di tengah malam?"
"Ini bukan mimpi, tapi sungguhan. Mana mungkin aku bisa bercanda tentang hal itu denganmu? Biar kuberi tahu, cicitku itu tampan, patuh, pengertian, pintar, juga ...."
Saat Javier sedang berbicara dengan penuh semangat, orang di seberang mengakhiri panggilan.
Javier tertegun sejenak, lalu menelepon lagi.

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link