Bab 408
Pak Trevo mendengarkan kata-kata ayahnya, dengan susah payah menahan tawa, "Cucumu sangat baik, tapi Gisel nggak suka dia. Begitu Gisel mau pergi, gadis itu langsung pergi, bahkan nggak ada perasaan apa pun."
Tuan Besar Tristan langsung mendengus ringan, "Itu sebabnya, aku bilang dia bodoh, benar-benar bodoh."
"Ayah, kamu sebenarnya nggak suka Gisel bodoh, atau marah karena Gisel pergi begitu saja?" Pak Trevo tetaplah Pak Trevo, sekilas saja, dia bisa membaca pikiran ayah kandungnya.
"Terserah aku." Tuan Besar Tristan yang merasa pikirannya terungkap agak jengkel, "Kamu urus dulu urusanmu sendiri. Si Juli ini sepertinya nggak mudah dipekerjakan, kamu mungkin perlu sedikit usaha."
"Ya, aku awalnya ingin Jason rekrut dia. Mereka semua anak muda, ada apa yang dibicarakan juga mudah. Tapi, sekarang Jason sibuk dengan urusan sendiri, aku sajalah yang pergi undang dia." Pak Trevo benar-benar tulus.
"Orang yang berbakat semuanya agak sombong. Kalau-kalau orang itu nggak setuju, kamu juga jang

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link