Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 440

Sebaliknya, perbuatan Karlen barusan sama sekali tidak "bijaksana". Ekspresi wajah Karlen berubah-ubah, menjadi pucat dan masam. Karlen yang banyak berpengalaman pun kehabisan kata-kata hari ini karena Gisel. Gisel jelas mencelanya, tetapi Karlen tidak dapat membantah. Liana tercengang. Liana ingin membantu Gisel, tetapi Gisel sudah membalikkan keadaan dalam sekejap dan memberi pukulan telak pada lawan. Gisel bahkan mencela Karlen dan membuatnya kehabisan kata-kata. Seperti dugaan Liana, Gisel tidak bodoh, sama sekali tidak bodoh. Tristan juga terkesiap. Ternyata, Gisel bisa melawan balik dan cukup kuat? Apakah ini hanya karena keberuntungan dan secara kebetulan? "Apa maksudmu? Si jelek, dasar idiot, apa maksudmu? Kamu mengatai kami?" bentak Meila. Meila tidak sepenuhnya memahami maksud Gisel, tetapi dia merasa itu bukan omongan baik. "Meila, jangan sembarangan omong," tegur Karlen pada Meila untuk pertama kalinya dengan ekspresi tegas. Meila mengecut dan tidak berani berbicara lagi. G

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.