Bab 76
"Ka ... kamu ... berhenti sekarang juga!" teriak Hana dengan marah. Matanya membelalak, tapi sekarang, dia tidak bisa menyembunyikan apa-apa lagi.
Gisel tersenyum tipis, sama sekali tidak melirik Hana. Tongkat golf di tangannya diangkat tinggi, lalu dengan santai dia jatuhkan ke sebuah vas. Suara pecahan yang nyaring terdengar saat vas itu hancur berkeping-keping.
Vas itu adalah barang antik, harganya bisa mencapai puluhan juta.
Hana tampak begitu terpukul sampai tubuhnya bergoyang, seperti akan pingsan. Namun, dia tampak menahan diri untuk tidak benar-benar jatuh pingsan.
Gisel hanya tersenyum, sambil mengangkat tongkat golfnya lagi. Dia melangkah perlahan di ruangan itu, memecahkan setiap barang berharga yang ada.
Dia tahu barang mana yang bernilai tinggi dan mana yang tidak. Jadi, dia hanya menghancurkan barang-barang mahal, supaya tenaganya tak terbuang sia-sia.
Wajah Hana makin pucat, hatinya terasa sakit seperti diperas.
Paul berasal dari keluarga miskin di desa, dia membangun ke

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link