Bab 139
Sejak itu, Wulan berpikir, kakek dan neneknya akan teringat kematian orang tuanya kalau melihatnya.
Jadi, Wulan tidak berani bicara dengan kakek dan neneknya.
Dia takut kakek dan neneknya membencinya.
Hatiku sakit saat mendengar curahan hatinya. "Wulan, yang namanya musibah itu terjadi di luar kendali kita, benar 'kan?"
Mata Wulan penuh linangan air mata.
Aku berkata lagi, "Pada hari terjadinya kecelakaan, nggak peduli kamu ada di dalam mobil atau nggak ... "
"Kalau memang sudah takdir, kecelakaan itu tetap akan terjadi ... "
"Jadi, itu bukan salahmu."
Wulan kupeluk. "Kamu juga korban."
"Tapi ... " Wulan berkata sambil terisak, "Hari itu, Mama mengorbankan dirinya untuk melindungiku."
Aku merapikan rambutnya sambil mengatakan, "Mamamu sangat menyayangimu. Wulan, kamu harus tahu, bahkan kalau mamamu bisa mengulang waktu, dia akan tetap membuat pilihan yang sama."
Wulan berhenti menangis, lalu menatapku.
Aku berkata lagi, "Mungkin sebelum mamamu meninggal, dia pasti sangat bersyukur saat

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link