Bab 149
...
Tadi malam, Helen pulang ke rumah dengan perasaan sangat marah.
Sebagai putranya sendiri, berani-beraninya Jimmy bicara padanya dengan nada seperti itu.
Setelah menenangkan diri semalaman, suasana hatinya baru perlahan pulih. Dia pun menekan nomor Susan dan menjelaskan, "Jimmy hanya menganggap Annika sebagai pengasuh saja, jangan terlalu dipikirkan. Dia sama sekali nggak menyukai Annika."
Susan sama sekali tidak percaya.
Hari itu dia jelas-jelas melihat ...
Tatapan Jimmy pada Annika.
Biasanya, ketika menatap orang yang tidak penting, mata Jimmy selalu dingin dan tanpa emosi.
Namun saat menatap Annika, matanya dipenuhi senyum hangat, seperti es yang mencair.
Kalau itu bukan cinta, lalu apa lagi?
Benci?
Susan memiliki wajah yang cantik dan latar belakang keluarga yang baik.
Banyak pria menyukainya ...
Tapi hampir semuanya tidak menarik baginya.
Sulit sekali dia menemukan seseorang yang membuatnya tertarik, sampai-sampai dia rela menurunkan gengsi dan mengejar Jimmy.
Namun Jimmy tetap

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link