Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 167

Jimmy tidak langsung menjawab, malah balik bertanya, "Sikapnya padamu juga nggak terlalu baik, kenapa kamu masih mau berteman dengannya?" "Dia juga nggak benar-benar berniat jahat padaku." Aku berpikir sejenak, lalu menjawab dengan sungguh-sungguh. "Yang terpenting adalah, aku tiba-tiba menyadari, di kota ini sepertinya aku nggak punya seorang pun teman." "Susan-lah yang pertama." Jimmy mengangkat alis. "Kamu mungkin belum tahu, awalnya aku datang ke kota ini karena Sigit." Aku menjelaskan dengan tenang. "Lalu aku menikah dengannya." "Belum sempat bekerja, apalagi menjalin pertemanan, aku sudah hamil." "Setelah itu, seperti kebanyakan ibu rumah tangga, semua tenaga tercurah untuk mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan rumah." "Benar-benar nggak ada waktu luang." Setiap hari waktuku habis begitu saja. Tentu saja, dia tak punya tenaga lagi untuk memikirkan hal lain. Aku menatap Jimmy. "Jadi, saat Susan mau menjadi temanku, aku merasa sangat senang." ... Mendengar itu, Jimmy tiba-tiba me

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.