Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 182

Sandi makin lama menangis makin sedih. "Aku kangen Mama." Cintami memeluk Sandi. "Kalau begitu, telepon saja. Minta dia pulang menemuimu?" Sandi terisak-isak berkata, "Dia nggak mau aku lagi." Cintami sangat tidak puas. "Bagaimanapun juga, kamu itu anak kandungnya. Kok bisa dia sekejam itu?" Karena Sandi pernah melakukan sesuatu yang menyakiti hati ibunya ... Awalnya, dia masih kecil, tidak tahu apa akibatnya. Namun, belakangan ini, melihat ibunya memperlakukan Wulan dengan baik ... Sedangkan sikap ibunya terhadap dirinya tetap dingin, itu membuatnya merasa sakit. Dia tidak bisa menahan diri untuk berpikir, dia telah melukai hati ibunya, pasti ibunya sangat sedih. Cintami marah sampai mulai menghina Annika. Sandi menarik ujung baju Cintami. "Nek, itu bukan salah Mama." Cintami menunjuk dahi Sandi dengan jari telunjuknya. "Sudah sampai begini, kamu masih membelanya?" "Nggak begitu." Sandi juga tahu meski dia berkata begitu, neneknya tidak akan percaya. Dia pun dengan sengaja mengalihkan

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.