Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 193

Aku menggenggam tangan Wulan. "Jangan terburu-buru. Kamu harus sabar." "Wulan, selama kita berusaha, suatu hari nanti pasti bisa." Wulan mendongakkan kepalanya, dan menatapku dengan kecewa. "Benarkah?" Dia bersandar dengan lemas di jendela mobil, lama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun. Aku mendekat padanya, dan pelan-pelan menghiburnya. Setelah beberapa waktu, barulah perhatian Wulan teralihkan. ... Sandi mengikuti di belakang mereka, melihat ibunya dengan sabar menenangkan Wulan. Dia teringat, dulu ketika dia tidak senang, ibunya juga selalu memeluknya, dan dengan suara lembut menenangkannya. Hanya saja ... Saat dulu masih memiliki cinta ibunya, Sandi tidak tahu cara menghargainya. Belakangan setelah kehilangan, barulah dia sadar, ternyata di dunia ini hanya Mama Annika yang berwatak lembut dan emosinya stabil. Yang paling penting adalah ... Mama Annika akan mencintainya tanpa syarat. Sandi tidak bisa mengerti, bagaimana bisa ibu yang begitu baik justru hilang darinya? "Kring

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.