Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 229

Kedua orang tua itu dengan enggan berkata, [Kalau begitu, belajarlah dengan baik.] "Tenang saja!" Wulan menepuk dadanya, dan dengan serius berjanji, "Kalau ingin jadi anak yang pintar, aku harus mempersenjatai otakku dengan pengetahuan!" Kedua orang tua itu tidak kuasa menahan tawa. ... Aku melihat Wulan mengenakan tas kecilnya, dan berlari menuruni tangga. Aku pun bertanya, "Pagi ini kamu mau sarapan apa?" Wulan berpikir serius cukup lama, dan akhirnya berkata, "Bubur saja." "Baik." Suhu buburnya pas, aku menuangkan semangkuk kecil untuknya. Wulan langsung mengangkatnya, dan meneguknya sampai habis. Wulan menyerahkan mangkuknya padaku. "Tambah lagi!" Aku tersenyum dan berkata, "Baik." Dulu, nafsu makan Wulan tidak besar. Baru setelah berolahraga, makanannya pelan-pelan bertambah, dan kondisi mentalnya juga membaik. Aku sangat puas. Setelah dia selesai makan, aku dan Jimmy juga sudah kenyang. Lalu, kami berdua bangkit bersama, dan mengantarnya ke taman kanak-kanak. ... Baru sampai di g

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.