Bab 289
Aku tersenyum sopan. "Aku lupa tanya, ada apa kamu memanggilku ke sini?"
Cintami bertanya, "Aku dengar mereka bilang, kamu nggak suka Sigit lagi?"
Aku menjawab tenang, "Ya."
Cintami menepuk meja dengan marah, lalu berdiri. "Apa hakmu untuk meremehkannya?"
"Bukankah jelas?" jawabku santai. "Kamu juga lihat semua yang dia lakukan padaku, 'kan? Rasanya nggak ada satu pun alasan yang membuatku tetap mencintainya."
Setelah mengucapkan itu, aku bangkit hendak pergi.
Amarah Cintami seketika memudar. Melihat aku akan pergi, dia buru-buru berkata, "Meski dia memang salah, kamu nggak bisa langsung melepaskannya begitu saja!"
Suara Cintami semakin keras saat bicara.
Aku menoleh menatapnya. "Apa enam tahun itu singkat?"
Seberapa banyak enam tahun yang dimiliki oleh kehidupan seseorang?
Cintami menjawab kesal, "Nggak singkat, tapi kamu juga lama bersamanya, siapa tahu kamu punya orang lain di luar ... "
Kelihatannya dia ingin menuduhku.
Dengan mata menyapu sekeliling, aku santai berkata, "Suaramu b

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link