Bab 29
Wulan duduk di samping Jimmy, lalu menepuk-nepuk kursi di sebelahnya sambil berkata, "Mama, duduk di sini!"
Aku pun menuruti maunya dan duduk di sampingnya.
Wulan menoleh padaku dan berkata, "Mama, buatlah permohonan."
Sambil menatap nyala lilin itu, aku memejamkan mata dan membuat permohonan dalam hati.
"Semoga Wulan sembuh."
"Dan semoga kami bisa selalu bahagia bersama."
Setelah membuka mata, aku meniup lilin dengan kuat.
Wulan segera mendekat, tubuh mungilnya nyaris menempel padaku. "Mama tadi membuat permohonan apa?"
Aku baru mau menjawab.
Namun, karena tidak mau membebaniku, Jimmy membantuku menjawab, "Wulan, kalau permohonan diucapkan keras-keras, nanti nggak terkabul loh."
Anak kecil memang susah menyembunyikan perasaannya, wajah Wulan langsung kecewa. "Baiklah."
Saat melihat wajah Wulan yang menggemaskan dengan bibir manyun, aku tidak bisa menahan senyum, lalu memotongkan sedikit kue untuknya sambil berkata, "Makanlah sedikit."
Wulan mengembungkan pipi dan berkata, "Tapi Papa b

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link