Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 40

Barulah Jimmy teringat, wajahnya langsung berubah tegas dan berkata, "Jangan beli." Awalnya Wulan ingin meniru anak-anak lain yang berguling di lantai dan merajuk, tapi dia melihat bahwa ada orang di sekelilingnya. Wajahnya langsung memerah, lalu dia kembali ke sisi Jimmy. "Nggak jadi main lagi." Tampaknya dia merasa agak malu. Aku benar-benar tidak bisa menahan tawa. Anak kecil, memang sungguh lucu. Jimmy menggendong Wulan. Wulan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Jimmy. "Mama, jangan ketawa lagi." Barulah aku berhenti tertawa. Jimmy memeluk anak di satu tangan, dan mendorong kereta belanja dengan tangan lainnya. Kulihat dia tampak cukup kewalahan, jadi aku berniat membantunya. Aku pun mengambil alih kereta dorong dari tangannya. "Biar aku saja." "Oke." Jimmy juga tidak menolak. "Besok juru masak di rumah akan libur, jadi kita harus makan di luar untuk sarapan." Wulan langsung mengajukan ide, "Aku mau makan pangsit kukus!" Awalnya aku sempat berpikir, karena koki tidak ada, mungkin

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.