Bab 52
Sandi menatap Jenny dengan tatapan tidak percaya ...
Anak itu sudah makan roti dingin dan terpaksa pesan makanan sendiri.
Namun, Jenny masih juga bilang dia susah diatur?
Sigit melirik Sandi, lalu menenangkan Jenny dengan lembut. "Kenapa memangnya?"
"Sandi 'kan punya masalah pencernaan." Jenny yang takut rahasianya terbongkar, menyandarkan wajahnya di bahu Sigit. "Pagi-pagi aku sudah bangun, masak bubur untuk dia."
"Tapi dia malah nggak mau makan ... "
Sandi hampir menangis karena kesal. "Itu bohong!"
Jenny jelas-jelas cuma memesan makanan pesan antar untuknya!
Bagaimana mungkin dia memasak bubur?
Sigit menyingkirkan Jenny.
Lalu berjalan ke sofa dan duduk, sambil melambaikan tangan pada Sandi. "Kemari, ceritakan pada Papa, apa yang kamu makan pagi tadi?"
Sandi merasa makin tertekan melihat ayahnya, lalu menceritakan semua kejadian pagi itu pada Sigit.
Sampai akhirnya dia tak sanggup menahan air mata. "Dia pergi nggak ajak aku, begitu pulang malah memukul aku."
Sigit tak langsung bicara

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link