Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 21

Rani bersama Inova Tech mulai melancarkan serangan terhadap Grup Pratama. Dukungan dana yang kuat dari Kota Belvina membuat Grup Pratama sampai tak mampu bangkit. Ayah Arman sempat hendak turun tangan sendiri, tetapi Arman mencegahnya. "Ayah, ini semua adalah utangku pada Rani." "Asal dia bahagia, uang sebanyak apa pun bukan masalah bagiku." Untuk pertama kalinya, ayah Arman menamparnya. Tamparan itu membuat wajah Arman membengkak parah. "Bodoh! Yang dia rebut adalah bisnis inti Grup Pratama yang telah dipulihkan." "Kamu tahu kenapa dia nggak menyentuh bisnis gelap itu?" "Bagaimana bisa aku punya anak sebodoh kamu?" "Kalau Seno masih ada, dia pasti nggak akan seperti kamu, sampai-sampai menghancurkan masa depan keluarga hanya demi seorang wanita." Ketika menyebut Seno, wajah ayah Arman dipenuhi penyesalan. Mendengar itu, Arman tiba-tiba diselimuti amarah yang tak tertahankan. "Dia sudah mati, tapi Ayah masih memikirkannya ... lalu bagaimana dengan aku?" "Aku sudah berusaha keras, mendengar begitu banyak omong kosong dari kalian, tapi Ayah masih membandingkanku dengan Seno?" "Ayah, dia sudah tiada. Aku adalah satu-satunya putramu." "Grup Pratama berada di bawah kekuasaanku, dan Rani adalah istriku. Aku akan memberikan bisnisku padanya kalau aku mau!" Ayah Arman menyeringai dingin. "Kamu mau memberikannya padanya?" "Arman, kamu bahkan kalah dari seorang wanita." "Lebih baik sering-seringlah pergi ke rumah sakit dan beri aku cucu." Perkataan ayahnya benar-benar melukai hati Arman. Melihat ayahnya yang terus-menerus mengejeknya, akhirnya amarahnya meledak. Ayahnya dibawa keluar dari kantor dan langsung dirawat di ICU rumah sakit. Akibat pukulan dari putranya sendiri, dia mengalami pendarahan otak. Cerita ini tak boleh tersebar, sehingga Keluarga Pratama menutup rapat-rapat peristiwa itu. Tapi tidak ada rahasia yang bisa disembunyikan selamanya. Entah bagaimana, kabar bahwa Keluarga Pratama hampir bangkrut tersebar ke mana-mana. Dalam semalam, penjualan toko perhiasan yang menjadi sumber pendapatan utama Keluarga Pratama menurun drastis. Kasino milik Keluarga Pratama juga berturut-turut diperiksa, dan kinerjanya pun jauh lebih buruk. Biasanya Keluarga Kartono tidak ikut campur dan menjaga jarak, tapi kali ini mereka malah memanfaatkan kesempatan untuk ikut mengambil keuntungan. Mereka diam-diam menggerogoti bisnis gelap Keluarga Pratama. Arman sangat sibuk. Dia yang biasanya tidak pernah sakit, tiba-tiba jatuh sakit beberapa kali dan menjadi jauh lebih kurus. Dia tetap setia mengirim pesan kepada Rani setiap hari. Meskipun Rani tidak membalasnya, dia juga tidak memblokir Arman. Melihat itu, Arman selalu yakin bahwa masih ada perasaan di antara mereka. Begitu kemarahan Rani mereda, dia pasti akan kembali. Nanti, ketika Inova Tech bergabung dengan Grup Pratama, tidak ada yang akan berani lagi menggosip tentang Arman. Sementara Arman berkhayal tentang masa depan, rencana Rani terus berjalan sesuai rencana. Dia pertama-tama memerintahkan Inova Tech untuk mengambil alih sumber pendapatan legal terbesar Keluarga Pratama, sambil meminta Dina untuk memberikan saran kepada ayahnya, guna merebut pendapatan ilegal Keluarga Pratama. Hasilnya jelas terlihat. Grup Pratama yang sebelumnya masih bisa menyaingi Inova Tech, kini kewalahan. Pesan yang dikirim Arman padanya pun berubah dari kata-kata manis yang menjijikkan menjadi pertanyaan kapan dia akan kembali. Alasan Rani tidak memblokir Arman hanyalah untuk memberinya sedikit harapan. Meskipun Inova Tech mendapat dukungan finansial dari orang tua dan kakaknya, untuk menggerakkan kapal besar seperti Grup Pratama yang telah berlayar hampir seabad, diperlukan cara-cara yang tidak biasa. Misalnya hari ini, saat Mitha menjalani operasi Caesar. Rani muncul di rumah sakit dengan belasan pengawal dan tiga anak laki-laki.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.