Bab 4 Menyalahkan Orang Lain
Sementara itu, Owen membawa Gabrielle ke rumah sakit lain untuk diperiksa.
"Owen, apa maksudmu?" Gabrielle duduk di mobil, tampak tidak terlalu senang.
"Keisha murid ibuku dan terkenal di rumah sakit kota. Dia nggak berani asal ngomong. Kita pergi periksa saja."
"Kamu juga berpikir aku sakit?" Gabrielle mengepalkan tangannya.
"Kalau sakit harus diobati, nggak sakit malah bagus. Kebetulan bisa membuktikan kalau dia ngomong sembarangan, nggak punya moral. Itu nggak merugikan kita. Lagi pula, kalau anakmu bermasalah, orang tuaku pasti semakin nggak setuju, 'kan?" Owen merangkulnya sambil menenangkan.
"Huh! Bagaimana kalau benar seperti yang dia katakan dan harus angkat rahim?"
"..." Untuk sesaat, Owen tidak bisa menjawab. Dia hanya tersenyum canggung.
"Aku kasih tahu kamu, aku selama ini sehat-sehat saja. Nanti kalau ketahuan ada penyakit, itu salah Keisha! Dia yang mengutukku!" Gabrielle marah sambil setengah manja memukul bahu Owen.
"Sudahlah Sayang, jangan ribut lagi, anggap saja ini pemeriksaan untuk anak, ya?"
"Kamu hanya memikirkan masalah anak. Aku harus hamil sampai kapan baru bisa menikah denganmu? Atau meski sudah melahirkan pun masih nggak akan diterima keluargamu?"
"Sayang, aku sudah mencoba membujuk orang tuaku."
"Orang tuamu jelas nggak setuju," Gabrielle tahu kalau keluarga kaya memang seperti itu. Mereka selalu meremehkan wanita dari dunia hiburan, apalagi dia hanya artis kecil.
Tapi dia tetap terpaksa mengikuti Owen ke rumah sakit.
Gabrielle menjalani USG dan dokter berkata dengan serius.
"Nona Grabielle, Tuan Owen, anak ini harus segera digugurkan."
"Apa?" Gabrielle pucat dan suaranya meninggi.
"Nona Grabielle, ada seratus lebih miom di rahim Anda. Ini ... sangat berbahaya."
"Ah ... bukan, bukan seperti itu!" Gabrielle berteriak setelah mendengarnya dan menutup kepala dengan kedua tangan.
Owen terkejut sebentar, tapi tidak terlalu kaget. Keisha bisa mendiagnosisnya, artinya hampir pasti benar. Sewaktu makan tadi dia hanya pura-pura kuat dan menentang Keisha. Ada seratus lebih miom, itu benar-benar mengagetkannya.
"Lalu harus bagaimana?" Owen bertanya.
"Pertama, anaknya harus digugurkan. Kami sarankan rahim langsung diangkat. Karena ada lebih dari seratus miom, nggak mungkin bisa diangkat bersih semuanya dan kemungkinan kanker lebih dari sembilan puluh persen," ujar dokter.
"Nggak ada cara lain?"
"Nggak ada." Dokter menggeleng.
"Nggak bisa menyelamatkan rahimnya? Owen, kamu harus memikirkan cara." Gabrielle menangis sambil bertanya dengan terbata-bata.
Apakah dia masih bisa disebut wanita kalau tanpa rahim?
"Bisa selamatkan rahimnya nggak?" Owen bertanya.
"Ini ...." Dokter ragu sebentar. "Kalau mau, kalian ke rumah sakit kota, cari dokter Keisha, mungkin dia bisa. Teknik bedahnya terkenal, pemulihan medis juga bisa memakai metode pengobatan tradisional, efek sampingnya kecil."
Mendengar itu, Gabrielle merasa pusing dan kakinya lemas, tidak mudah untuk terkenal di dunia hiburan.
Dia sebenarnya tidak ingin terkenal sebagai artis, hanya ingin menikah dengan orang kaya. Jadi dia tidak harus lagi melihat muka orang lain dan hidup tenang sebagai nyonya kaya!
Kalau rahim diangkat, dengan modal apa dia masuk ke keluarga kaya? Keluarga kaya mana yang mau wanita tidak bisa punya anak?
"Gugurkan anaknya dulu." Owen berkata tegas. Lagi pula memang tidak bisa diselamatkan.
"Owen!" Gabrielle menangis dan menariknya.
"Gugurkan dulu anaknya. Nanti aku bawa kamu mencari Keisha, dia bisa menyelamatkan rahimmu. Kelak masih bisa hamil lagi."
"Dia? Dia pasti sangat senang sekarang. Kamu masih mau memintanya operasi aku? Kalau dia nggak senang, bisa saja ... nggak! Aku nggak mau dioperasi olehnya!"
Malam itu juga, anak Gabrielle digugurkan.
Tapi dia tetap menyimpan dendam di hatinya dan merasa semua ini salah Keisha.
Amarahnya tidak bisa diredakan dan rela mengeluarkan banyak uang untuk menyuap media besar.
Keisha dibilang kejam, berkata kasar padanya, membuatnya stres hingga keguguran. Dia tidak pantas menjadi dokter.
Artikel gosip terbit malam itu juga, menempati halaman depan berbagai media.
Selagi Owen masih menyukainya, Gabrielle ingin menjelekkan Keisha sampai tidak bisa bangkit lagi.
Dia memanfaatkan opini publik untuk membuat isu. Dia tetap bersikeras ingin masuk ke keluarga kaya.
Berita Gabrielle pergi mencari Keisha belum mereda, kemudian muncul kabar keguguran.
Orang-orang ramai membicarakan, ada yang bilang Keisha sangat hebat, diagnosisnya tidak pernah salah.
Ada juga yang bilang kedua pihak memang berseteru, Keisha balas dendam, sehingga Gabrielle keguguran.
Apa pun faktanya, orang-orang hanya melihat permukaan saja. Saat ini Gabrielle tampak lebih unggul!