Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 6

Pulang ke rumah? Pria itu mengatakan ingin pulang ke rumah bersama selingkuhannya? Apa arti rumah ini yang telah kami tinggali selama 10 tahun?! "Josh ...." Suara Nita selembut air, dia menarik lengan baju Joshua dengan pelan, lalu menatapku dengan tatapan menantang. "Ba ... bagaimana dengan Melvin?" Pria itu menatapku dengan datar. "Karena masalah sudah jadi seperti ini, aku nggak mau bertele-tele lagi. Putri kita masih perlu disusui, jadi aku nggak keberatan kalau dia diasuh olehmu. Tapi Melvin harus diasuh olehku." Tidak masalah jika dia ingin pergi, tapi tidak disangka dia juga ingin merebut Melvin dariku? Aku tiba-tiba menyadari sesuatu, lalu tidak melihat siapa pun di belakang mereka! Melvin tidak kembali bersama mereka! Mereka menyembunyikan Melvin! Aku langsung merasa panik, tapi tubuhku sangat lemas sampai tidak bisa berdiri. Aku cuma bisa duduk di lantai dan mencengkeram celana Joshua agar dia tidak bisa pergi. "Joshua, kamu nggak boleh bertindak seperti ini! Melvin adalah anakku, kamu nggak boleh rebut dia dariku! Aku mau mereka berdua, kembalikan Melvin padaku!" "Ini bukan hal yang bisa kamu tentukan!" Suara Joshua semakin dingin dan penuh dengan tekanan. "Melvin sudah 9 tahun sekarang dan sudah bisa buat keputusan! Aku pernah tanya padanya dan dia sendiri yang bilang mau tinggal denganku!" Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata dengan tidak sabar. "Rachel, lihatlah dirimu yang sekarang! Kamu duduk di lantai seperti wanita gila! Anak mana yang mau tinggal dengan ibu sepertimu? Melvin sendiri yang bilang padaku kalau kamu terus paksa dia untuk belajar dan ikut campur dalam segala hal, dia sudah muak dengan hal ini! Dia mau punya ibu yang lembut dan sabar! Kamu nggak bisa jadi ibu yang seperti itu, tapi Nita bisa!" Aku sama sekali tidak memercayai ucapannya. Melvin adalah anak yang kubesarkan sejak kecil, bagaimana mungkin dia tidak tahu kebaikanku padanya? "Nggak ... nggak mungkin .... Melvin ... Ibu mencintaimu. Kamu juga mencintai Ibu ...." Aku terus bergumam tanpa henti. "Rachel, cintamu cuma akan membuatnya tercekik dan mau melarikan diri darimu Hadapilah kenyataan ini. Tanda tangan surat cerai agar ini semua bisa berakhir. Selain hak asuh Melvin, kita bisa bicarakan masalah aset." Setelah selesai bicara, dia melepaskan tanganku dengan paksa. Lalu merangkul bahu Nita dan hendak pergi. "Tunggu sebentar!" Joshua menghentikan langkahnya, tapi tidak menoleh ke belakang. "Joshua ...." Aku mendongak, lalu menarik napas dalam-dalam. Aku perlahan-lahan berdiri sambil bersandar di dinding, aku berusaha untuk menahan isak tangisku dan mengingatkannya dengan tegas. "Sama saja kamu berselingkuh kalau tinggal bersamanya. Jangankan Melvin, kamu bahkan harus pergi tanpa membawa apa pun. Rumah, tabungan, mobil, semua aset itu akan jadi punyaku dan anak!" "Pergi tanpa ambil apa pun?" Joshua tiba-tiba berbalik ke arahku, lalu menatapku seperti sedang menatap orang yang konyol. "Rachel, apakah kamu sedang bermimpi?!" "Huh, kamu sendiri harusnya tahu apakah aku sedang bermimpi atau nggak." Saat menatap wajahnya yang penuh dengan emosi, aku tiba-tiba merasa senang. "Bukankah aku sudah bilang kalau kamu berselingkuh di dalam pernikahan kita?! Karena kamu menjadikanku sebagai alat prokreasi untuk wanita yang nggak bisa punya anak! Karena kamu nggak sabar untuk meninggalkan kami sebelum luka operasi caesarku sembuh! Joshua, rencanamu nggak akan berhasil!" Ekspresi Joshua mendingin, bibir tipisnya membentuk garis lurus. Hanya saja Nita yang meringkuk di dalam pelukannya berkata, "Jangan sembarangan fitnah kami! Kami nggak pernah tidur bersama! Kamu sendiri yang nggak bisa jaga priamu dengan baik!" Aku mencibir, lalu menatap pria itu lekat-lekat. "Apakah kamu berani bersumpah kalau kalian nggak pernah tidur bersama? Joshua, apakah kamu berani bersumpah dengan nyawamu?"

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.