Setelah aku melahirkan anak keduaku, suamiku tiba-tiba memintaku untuk tanda tangan surat cerai.
Aku mengira dia kesal dengan emosiku yang tidak stabil selama kehamilan dan berusaha keras untuk mengubah hal ini demi menyelamatkan pernikahan kami.
Siapa sangka temanku mengirim foto suamiku yang sedang berada di restoran keluarga bersama pacarnya yang mandul dan anak pertama kami. Di dalam foto itu, putraku sedang tersenyum seperti anak yang patuh.