Bab 495
Nindi duduk di ruang tamu luar dan meminta pengurus rumah untuk membawakan teh.
Dia mengambilnya dan menciumnya, lalu langsung menaruhnya kembali. "Seduh ulang," ujar Nindi.
Pengurus rumah itu merasa marah, tetapi tidak berani berkata apa-apa. Dia pun kembali dan menyeduh teh yang baru.
Saat Nindi mengulurkan tangan untuk mengambilnya, dia merasa teh itu terlalu panas. Dia langsung menyiramkannya ke pengurus rumah, sambil berkata, "Kamu sengaja mau bikin aku melepuh?"
Tatapan pengurus rumah itu langsung menjadi dingin, tetapi dia langsung meminta maaf, "Maaf Nona Besar, saya nggak sengaja."
Nindi menyeringai, dia melakukannya dengan sengaja.
Saat itu, Sania mendekat dan berkata, "Kak Nindi, pengurus rumah sudah cukup tua, suruh pelayan saja yang menyeduh teh."
"Dia 'kan juga cuma pelayan? Kalau kamu kasihan, kamu saja yang bikinkan teh!"
"Nindi, kamu jelas-jelas sengaja menyusahkan dia."
Setelah mengatakannya, Sania terdiam sejenak. Dia tidak mau melakukan hal itu, karena dirinya bukan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link