Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 670

"Ini semua salah Nindi! Beraninya kurang ajar sama Nyonya Andrea dan bicara yang membuatnya sakit hati! Kamu masih saja baik padanya, tapi lihatlah hasilnya? Gadis nggak tahu diri itu malah membuat nyonya makin sakit. Saat Sofia yang merawat Nyonya Andrea dulu, kondisinya menjadi sangat baik." Belinda terus menghina Nindi tiada henti. Nindi menatap Riska dengan ekspresi penuh penyesalan, "Aku nggak bermaksud begitu." Namun, raut wajah Riska tetap dingin, "Nindi, boleh aku tahu apa sebenarnya yang kamu katakan pada Ibu, sampai membuatnya sempat kritis lagi?" Andrea adalah sosok yang lembut dan penuh kasih. Ia adalah mertua terbaik yang pernah ditemuinya. Karena itu, Riska benar-benar ingin tahu, mengapa Nindi melakukan hal yang sampai membuat ibu mertuanya jatuh sakit. Nindi mendengar nada penuh tuntutan dalam suara Riska. Dada gadis itu terasa sesak tak tertahankan. Setelah terdiam sejenak, dia akhirnya menjawab dengan tenang, "Nenek Andrea minta agar aku nggak bersama Cakra lagi." Sebenarnya, bagi Nindi, ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Riska terdiam, tidak segera memberikan tanggapan. Namun, reaksi Belinda justru sebaliknya. Dia terkejut sekaligus senang. Tangannya menutupi mulutnya seraya bekata pada Riska, "Lihat kan apa yang kukatakan sejak awal? Nyonya Andrea memang paling pandai menilai orang! Kalau dia saja bilang kalian nggak cocok, itu pasti benar! Sudah jelas, Nindi menolak dan membantahnya, sampai ibu mertuaku kritis tengah malam!" Nindi menunduk dengan mata sedikit memerah, "Tante Riska, maafkan aku. Seharusnya aku nggak bilang selancang itu." Riska mengusap air matanya, "Kamu anak yang baik, Nindi. Tapi kalau yang tua sudah billang begitu, bukankah kamu lebih baik menghormati keinginannya?" Apa yang tidak bisa diungkapkan oleh Riska, pada akhirnya diutarakan oleh seseorang yang sudah sakit parah. Dia terpaksa membiarkan wanita tua itu menjadi orang jahatnya. Nindi menunduk semakin muram, suaranya bahkan menjadi parau, "Baiklah." Keyakinannya mulai goyah. Dia tahu betapa pentingnya wanita tua itu bagi Cakra. Bagaimana mungkin dia tega membuat Cakra kehilangan orang yang paling berharga baginya? Padahal, dia sama sekali tidak ingin melepaskannya. Entah bagaimana caranya Nindi berhasil sampai ke kamarnya. Dia kemudian duduk di tepi ranjang sambil menatap kosong ke depan. Mia mendekat dan berbisik, "Nona Nindi, jangan terlalu bersedih. Bagaimanapun juga, Nenek Andrea sudah berusia lanjut dan nggak memiliki banyak waktu. Permintaan terakhirnya memang sulit untuk ditolak." "Aku tahu." Nindi tersenyum simpul. Dia tahu betapa pentingnya sosok Andrea bagi Cakra. Dia juga tahu bahwa Andrea kemungkinan akan meninggal tahun depan. Dia memang sedih, tetapi bukan karena Riska dan Andrea yang menghalangi hubungannya dengan Cakra, Melainkan karena umur wanita tua itu sudah tak lama lagi. Dia juga tidak ingin meninggalkan penyesalan atau kesedihan antara Cakra dan wanita tua itu di sisa waktu yang ada. Mia menghela napas, "Istirahatlah dengan baik." Nindi menyeka sudut matanya, "Ngomong-ngomong, apa ada kabar dari Toko 4S? Apa mereka sudah menemukan kaitannya dengan keluarga Morris?" Dia mendapat informasi dari Yanisha bahwa mekanik itu mungkin memiliki hubungan erat dengan Belinda. Akan tetapi, ini sudah terlalu lama. Sejauh ini, belum ada petunjuk lebih lanjut. "Saat ini, nggak ada tanda-tanda hubungan antara mekanik itu dengan Nyonya Belinda. Perawatan kendaraan keluarga Morris biasanya dilakukan oleh sopir. Jadi, jarang sekali mereka datang langsung ke tempat." "Kalau begitu, berarti mereka sudah berjaga-jaga, jadi nggak ada kontak satu sama lain." Nindi pun memikirkan hal itu, "Mungkin kita perlu cari cara agar orang-orang ini saling membuat kekacauan, atau bahkan memicu perpecahan di antara mereka." Setelah pameran sampel proyek kecerdasan buatan minggu depan, kemungkinan Darren akan segera mentransfer dana ke perusahaan PZ. Dia sangat menantikan langkah apa yang akan diambil Sania. "Selama bisa menangkap penerima dana hasil penggelapan Sania,mereka akan membuktikan bahwa ayah Sania yang selama ini dianggap sudah tiada ternyata masih hidup. Asalkan bisa menangkap ayah Sania, maka kebenaran yang tersembunyi di balik kecelakaan mobil di masa lalu pasti akan terungkap! Nindi kini sendirian di dalam kamar. Tak lama kemudian, Belinda mengetuk pintu dan masuk, "Bisa ngomong berdua?Aku jamin, ini akan menjadi sesuatu yang menarik buatmu."

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.