Bab 772
Witan seketika naik pitam dan memaki dengan keras. "Nindi, kok kamu bisa sekejam itu sih? Ini tuh anakku satu-satunya!"
"Nanti kamu bisa ikut program bayi tabung, bukannya dengan begitu masih bisa punya anak lagi, ya?"
"Kamu pikir aku nggak tahu? Kak Nando bilang, aku hampir nggak punya sperma yang bagus, dan kemungkinan berhasil juga kecil. Jadi, kalau Sania bisa hamil anakku, itu artinya kami memang ditakdirkan berjodoh."
Witan sama sekali tidak akan membiarkan Sania menggugurkan anak itu.
Sebenarnya Witan enggan mengungkapkan semua ini, tetapi jika dia diam saja, Darren dan Nando pasti tidak akan setuju jika Sania mempertahankan anak ini.
Witan kembali menaruh dendam terhadap Nindi.
Kalau saja bukan karena tekanan dari Nindi yang begitu mendesaknya, mana mungkin dia akan mengungkapkan bahwa kondisi tubuhnya bermasalah, 'kan?
Setelah mendengar itu, Sania merasa semakin bahagia. Dia telah membulatkan tekad untuk menggunakan anak ini sebagai alat ancaman agar Witan melindunginya.
"Kak

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link