Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 16

Setelah semuanya tenang, hidup menjadi lebih ringan. Aku tetap bekerja seperti biasa setiap hari, sementara Aurelius makin sibuk dengan kariernya. Frekuensi perjalanannya perlahan meningkat, dan namanya makin terkenal dari hari ke hari. Setiap kali pulang dari perjalanan, dia selalu memelukku secepat mungkin dan berkata .... "Kakak, aku sangat merindukanmu." Setahun kemudian, Aurelius berhasil menggelar konser solo pertamanya. Di usia awal dua puluhan, sedikit sekali yang bisa mengadakan konser solo. Malam itu banyak wartawan media, dan Pemimpin Redaksi Zuardi, juga hadir. Namun kali ini, aku bukan lagi pekerja di bawah Pak Zuardi, melainkan duduk di kursi tamu, dengan serius menjadi penonton Aurelius. Setelah lagu terakhir di daftar pertunjukan selesai dimainkan, kami semua mengira Aurelius akan berdiri untuk memberi penghormatan. Namun dia tetap duduk, mengambil mikrofon dari pembawa acara dan berkata, "Sebenarnya masih ada satu lagu lagi, ini adalah karyaku sendiri. Aku ingin memain

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.