Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 3 Pernikahanku dengan Evelyn Harus Dibatalkan

"Apa? Kamu nggak mau nikah dengannya?" Carmel tertegun sejenak, lalu berkata dengan tidak berdaya, "Tanggal pernikahan kalian sudah ditetapkan, undangannya juga sudah disebar, kenapa malah ...." Evelyn membenamkan kepalanya di pelukan Carmel seperti seorang anak kecil yang merasa sedih. "Aku nggak mau berpisah dengan Ibu." Carmel mengusap kepala putrinya dengan penuh kasih sayang, lalu berkata dengan lembut. "Kamu sejak kecil sudah suka dengan Devan, bukannya kamu berharap bisa nikah dan buat keluarga kecil dengannya? Kenapa tiba-tiba ...." Hati Evelyn terasa getir. Ucapan ibunya langsung membuatnya sadar. Anggota Keluarga Samon melihat Devan tumbuh besar. Devan memiliki kemampuan yang luar biasa, dipercayai dan dicintai semua orang. Terutama setelah mereka bertunangan pada setengah tahun yang lalu, ayahnya bahkan menyerahkan proyek perusahaan padanya. Hanya saja, bagaimana dia harus memberitahu hal ini pada ibunya? Dia sama sekali tidak menyukai pria itu. Kehidupan pernikahan mereka terlihat sangat harmonis di permukaan. Dia bahkan tidak berhak untuk memiliki anak. Meskipun Evelyn mengorbankan kesehatannya, hal ini juga tidak bisa membuat pria itu bersimpati padanya. Sedangkan perusahaan mereka perlahan-lahan dikuasai oleh Devan, lalu dijadikan sebagai batu loncatan untuk menjadi puncak kerajaan bisnisnya. Evelyn merasa sangat sedih saat memikirkan kejadian pada kehidupan sebelumnya. "Bu Carmel, Nona Sisca sudah pulang, Tuan Muda Devan juga datang bersamanya." Tiba-tiba terdengar suara pelayan di luar. Carmel mengira Devan datang untuk membahas pernikahan mereka atau datang untuk menjenguk Evelyn yang ketakutan. Dia menepuk tangan Evelyn. "Jangan pikir sembarangan, cepat cuci muka dan pakai baju yang bagus, jangan sampai dia tunggu kamu terlalu lama." Evelyn mengerutkan keningnya. Tidak disangka Sisca kembali? Huh, benar juga. Devan terus memikirkan orang yang dia cintai selama 7 tahun. Kemarin malam Devan akhirnya berhasil mendapatkan kembali Sisca, tentu saja dia tidak akan melepaskannya begitu saja. Sisca adalah putri dari teman Carmel yang bernama Susy Barman. Setengah tahun yang lalu, Sisca kembali dari luar negeri untuk menghadiri pesta pertunangannya dengan Devan, lalu untuk sementara tinggal di rumah Keluarga Samon dengan alasan ingin berkembang di negara ini. Hubungan Carmel dengan Susy sangat baik, jadi dia juga memperlakukan Sisca dengan baik. Setelah setengah tahun ini, apa pun yang dimiliki oleh Evelyn akan dimiliki oleh Sisca juga. Di kehidupan sebelumnya, setelah Sisca meninggal di tengah lautan api, Carmel menangis hingga pingsan. Dia terus bergumam jika dia tidak bisa merawat putri temannya dengan baik dan merasa sangat bersalah. Hanya saja setelah orang tua Evelyn meninggal di kehidupan sebelumnya, Evelyn mengurus harta mereka, lalu menemukan jika ayahnya diam-diam mentransfer hartanya ke luar negeri selama bertahun-tahun. Nominalnya sangat mengejutkan. Sedangkan uang itu mengalir ke satu rekening, yaitu Susy. Sayangnya Sisca dan ayahnya sudah meninggal pada saat itu, jadi dia sama sekali tidak mengetahui alasan di balik hal ini sampai meninggal. Jadi dia harus mencari cara untuk mengingatkan ibunya. Dikhawatirkan ayahnya sudah mulai pindah hati darinya. Evelyn tidak langsung turun ke lantai bawah. Pergelangan kaki Evelyn masih terasa sedikit sakit, jadi Evelyn meminta pelayan untuk mendorongnya hingga ke depan pagar koridor lantai dua, lalu menurunkan tatapannya. Devan mengenakan setelan jas yang mewah, dia berdiri di tengah ruang tamu sambil berkata dengan suara yang rendah dan dingin. "Paman, Bibi. Selain antar Nona Sisca kembali, ada hal yang mau kuberitahu pada kalian." "Pernikahanku dengan Evelyn harus dibatalkan." "Selama ini aku terus anggap Evelyn sebagai adikku, sama sekali nggak ada hubungan cinta apa pun di antara kami." "Orang yang kusukai adalah Sisca, aku harap Paman dan Bibi bisa merestui hubungan kami."

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.