Bab 82
Kurang dari dua menit kemudian, terdengar ketukan di pintu.
Olivia secara refleks memandang sekeliling kamarnya, memastikan sudah tidak ada lagi jejak Marcello. Baru setelah itu, Olivia pergi membuka pintu.
"Pak Marco? Kamu belum tidur?"
"Mungkin karena ganti tempat tidur, agak tidak terbiasa." Marco mengangkat buah-buahan yang dibawanya. "Mau makan? Sudah dipotong."
"Oke, terima kasih."
Melihat Marco tidak berniat pergi, Olivia bergeser ke samping dan membiarkannya masuk.
Begitu pintu tertutup, Olivia buru-buru menjelaskan, "Maaf, aku nggak bermaksud menolakmu dan pergi keluar dengan Pak Marcello."
"Bukankah sudah kamu jelaskan?" Marco tersenyum melihat wajah Olivia. "Dandananmu hari ini sangat cantik."
Olivia termangu, lalu tiba-tiba teringat bahwa dia sudah menghapus separuh riasannya. Olivia merasa malu. "Aku begini, tapi kamu masih memujiku?"
"Aku nggak pernah mengucapkan kata-kata yang nggak tulus."
"Kalau begitu, aku anggap itu pujian." Olivia menunjuk ke sebuah kursi. "Duduk du

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link