Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 269

Putih? Sandi ragu sejenak, tidak memotong kabelnya. Saat ini, detik yang tersisa sudah mencapai angka 90. Tiba-tiba, suara ledakan terdengar. Seorang pria bertopeng hitam datang mengendarai motor muncul di hadapan. Tidak diragukan lagi, dia adalah Toni. Bernard segera maju dan melindungi Sania di belakangnya. Pria itu turun dari motor dan berjalan cepat ke arah Eko, memeriksa bom dengan saksama. "Ini bom detak jantung. Kecuali detak jantung berhenti, bom nggak akan bisa dihentikan. Salah potong kabel, langsung meledak." Begitu kata-kata itu keluar, semua orang menarik napas dalam-dalam. Si terkutuk Erwin benar-benar ingin membunuh mereka semua. "Brak!" Suara kaca pecah. Tabung uji di tangan Sania jatuh ke tanah, cairan biru tumpah ke mana-mana. "Wanita jalang! Berani-beraninya kamu menghancurkan penawar racunku!" Erwin marah besar, lalu melempar tabung uji berisi cairan ungu kemerahan ke lantai. "Brak!" Suara pecahan yang nyaring terdengar lagi. Cairan ungu kemerahan menyebar di tanah.

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.