Bab 276
Tubuh Sania menegang sejenak. Dia ingin mendorongnya pergi, tetapi saat tangan terangkat setengah, dia merasa tidak enak hati.
Bagaimanapun, Bernard baru saja menyelamatkannya lagi.
Kemarin, Bernard bahkan rela menjadi tameng peluru untuknya ...
Rasa terima kasih yang berat itu membuat napasnya terasa sesak.
Tidak lama kemudian, mobil memasuki sebuah taman luas, di dalamnya berdiri sebuah vila mewah yang sangat privat.
Sistem keamanan di gerbang begitu canggih, jelas menunjukkan bahwa penghuni tempat ini bukan orang biasa.
Sania membantu Bernard turun dari mobil dan langsung membawanya ke lantai atas.
Dia membaringkan Bernard di tempat tidur. Saat ini, wajah Bernard tampak sangat pucat, jelas sedang kesakitan.
Memang, tubuhnya terasa panas dan dingin bergantian, seperti sedang demam.
"Kamu tengkurap dulu, biar aku lihat lukanya," ucap Sania dengan nada khawatir.
"Nggak perlu. Dokter akan segera datang. Aku akan minta Joel antar kamu pulang dulu."
Dia tidak ingin Sania melihat bagian pu

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link