Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 277

... Pagi berikutnya. Saat Sania menuruni tangga, langkahnya tiba-tiba terhenti. Sosok tinggi tegap muncul dari dapur. Bernard. Di tangannya ada piring porselen putih berisi dua butir telur mata sapi. Bentuknya memang agak aneh, tetapi setidaknya tidak gosong. Lengan bajunya digulung sembarangan, memperlihatkan lengan bawah yang kokoh dan berotot, garisnya tegas dan maskulin. Sania mengedipkan mata keras-keras, bertanya-tanya apakah dia masih belum sepenuhnya bangun. Bernard? Dapur? Telur mata sapi? Kombinasi yang sungguh tidak masuk akal. Pemandangan yang terlalu absurd. Melihat Sania, ekspresi Bernard yang semula agak tegang langsung melunak. Suaranya serak khas pagi hari, tetapi tetap lembut. "Ayo, sarapan dulu." Pandangan Sania jatuh ke meja makan. Semangkuk bubur daging yang tampak dimasak lama, beberapa batang sayuran hijau segar, dan dua butir ... ya, telur mata sapi dengan bentuk unik. Sania berjalan mendekat, menarik kursi, lalu bertanya tidak percaya, "Ini ... kamu yang masak

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.