Bab 289
"Benar, dia keracunan. Katanya, hati seorang dokter itu harus penuh belas kasih. Sekarang, hanya kamu yang bisa menyelamatkannya."
Bernard langsung memainkan kartu moral, dan saat melihat Sania mulai ragu, dia menekan lebih jauh, "Asal kamu mau menyelamatkannya, aku akan biarkan kamu pergi."
Sania menarik napas dalam. "Hati seorang dokter harus penuh belas kasih" sungguh kata-kata yang tepat.
Ya, dia mulai goyah.
Akhirnya, Sania hanya mengantar Eko, lalu kembali ke vila bersama Bernard.
Begitu turun dari mobil, Bernard langsung memeluknya erat. Hanya Tuhan yang tahu betapa tegangnya dia tadi.
Namun, Sania seperti boneka kayu, wajahnya tanpa ekspresi, dingin hingga menusuk.
"Ceritakan padaku, apa yang terjadi? Kenapa kamu ingin pergi?"
Bernard ingin bicara baik-baik dengan Sania. Karena perlakuan dingin seperti ini sungguh menyakitkan dan melelahkan secara emosional
Sania tetap menjawab, "Nggak ingin bicara!" Sikap Sania tetap dingin dan tidak menunjukkan emosi, membuat orang merasa fru

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link