Bab 28
Napas pria itu panas, menimpa telinga Nadine, membuat seluruh tubuhnya menegang, bulu kuduk berdiri. Seolah detik berikutnya dia akan menggigit lembut telinganya, seperti yang sudah terjadi banyak kali di malam hari ....
Kedekatan itu terlalu menggoda hingga Nadine refleks mundur sedikit, berusaha menjauh ke arah Ariel.
"Tuan Muda Arvin, tolong duduk di tempat sendiri, jangan ganggu ketertiban acara."
Suara Nadine bergetar sedikit, ini reaksi tubuhnya terhadap Arvin.
Arvin tinggi besar. Meski menunduk di samping Nadine, sosoknya tetap mencolok di tengah ruangan.
"Kalau kamu merasa bosan, lebih baik hubungi pengacaramu, lihat kapan dia sempat untuk membahas urusan perceraian kita. Sudah cukup lama tertunda," kata Nadine.
Dua detik kemudian, Arvin akhirnya duduk di kursinya lagi tanpa ekspresi.
Paruh kedua acara lelang pun dimulai. Kali ini, Arvin tiba-tiba berubah. Kalau sebelumnya tampak tidak tertarik, sekarang tiap kali muncul perhiasan wanita, dia langsung ikut menawar. Semua orang

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link