Bab 29
"Nona Lisye, orang tuamu nggak pernah mengajarimu sopan santun, ya?" ujar Nadine dengan wajah dingin.
Dalam satu tahun, Ariel kehilangan kedua orang tua yang paling dia cintai. Itu luka yang tidak boleh diungkit lagi. Tapi Lisye malah berani berkata kasar, jadi Nadine langsung menamparnya.
Lisye tercengang dan menutupi pipinya yang panas sambil menangis tersedu-sedu. Tangan satunya lagi menunjuk Nadine, bibirnya bergetar, "Na ... Nadine! Kamu berani menamparku! Atas dasar apa kamu menamparku!"
Owen diam-diam meraba wajah tampannya sendiri. Dia merasa walaupun kakak keduanya ini galak dan susah dihadapi, tapi masih lumayan baik padanya.
Dia setidaknya belum pernah ditampar oleh kakaknya ini!
Talia seperti menemukan tempat pelampiasan, wajahnya langsung cerah dan dia melangkah cepat ke depan.
Dia menahan Nadine di belakangnya, lalu minta maaf pada Lisye, "Nona Lisye, Nadine dari kecil memang agak keras kepala dan manja, tapi dia nggak sengaja. Dia hanya ingin membela Nona Ariel. Dia sala

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link