Bab 551
Tangan Rafael yang panjang dan kurus berhenti sebentar di wajahku. Segera saja aku melihat sepasang mata yang bersinar, yang lebih terang dibanding galaksi.
Rafael tersenyum. "Kenapa tiba-tiba harus menikah? Masih banyak sekali yang belum dipersiapkan ... "
Sebelum Rafael menyelesaikan kata-katanya, aku mengumpulkan keberanian untuk mencium bibirnya.
Aku menatap Rafael dengan gugup melalui celah di mataku.
Rafael tersenyum, lalu memelukku makin erat ke dalam dekapannya dan menciumku dalam-dalam ...
Keesokan paginya, aku menemukan tidak ada seorang pun di sisiku. Rafael sepertinya sudah bangun pagi-pagi sekali.
Setelah selesai mandi, aku turun ke lantai bawah. Akan tetapi, secara kebetulan aku melihat sekelompok orang tengah membicarakan sesuatu di bawah.
Melihatku menuruni tangga, Bu Diana pun memanggilku, "Vanesa, ayo ke sini, sarapan."
Sambil berkata seperti itu, Bu Diana membawaku ke tempat untuk menerima tamu yang ada di taman.
Tempat untuk menerima tamu yang ada di taman itu indah

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link