Bab 699
Setelah menutup telepon dengan Billy, aku mendapati Caroline memandangiku dengan tatapan yang aneh.
Aku menyentuh wajahku dan bertanya, "Ada apa dengan aku?"
Caroline berkata dengan nada asam, "Akhirnya aku sadar, Vanesa, sepertinya kamu nggak akan pernah kekurangan pria seumur hidupmu."
Aku menatapnya tajam lalu berkata, "Tolong deh, aku dan Profesor Billy nggak ada apa-apa, kita cuma teman biasa."
Caroline berkata dengan nada sindiran, "Cuma teman biasa? Teman biasa yang tiap hari dikejar-kejar? Itu sih omong kosong."
Aku menatapnya dengan senyum tipis, "Oh iya, aku hampir lupa, teman terbaikku yang masih jomblo sepanjang hidupnya. Kalau gitu, mau nggak aku jadi mak comblang, aku cocokkan kamu sama Profesor Billy?"
Caroline merasa malu dan marah. Dia langsung memukul-mukul aku dan berkata, "Dasar gadis gila, jangan bicara sembarangan! Aku nggak mau deh sama orang seperti Billy!"
Kami tertawa dan saling menggoda, tapi cepat-cepat kehabisan tenaga karena seharian sudah latihan menari.

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link