Bab 60
Belakangan ini, situasi di wilayah sana sedang tidak aman. Sambil melaporkan kabar ke Ayah dan Ibu, aku juga meminta timku untuk menyelidiki lebih lanjut soal ini.
Setelah semuanya selesai, aku mematikan ponsel dan memejamkan mata untuk pura-pura masih tertidur.
Tak lama kemudian, lengan Daniel yang tadi melingkar di pinggangku mulai bergerak. Dalam sekejap, sebuah kecupan hangat mendarat di keningku.
Aku berpura-pura baru terbangun, mengucek mata dan bergumam malas, "Ngapain?"
Daniel menunjukkan senyum nakalnya, lalu menggenggam jariku dengan erat sambil bertanya, "Menurutmu, aku mau ngapain?"
Nada bicaranya terdengar sengaja ditekankan di salah satu kata, membuatku sadar isi pikirannya. Aku membelalakkan mata dan buru-buru mendorong tubuhnya yang menindihku.
"Nggak boleh! Daniel, pagi-pagi begini kamu nggak malu apa?" ucapku.
Daniel malah menahan kedua tanganku, lalu mencium bibirku. Lidahnya lincah menggoda lidahku untuk ikut menari bersamanya.
"Sayang, kamu tahu, 'kan? Burung yang

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link