Bab 66
Meskipun Bibi Dela sudah tidak ada di depan kami, aku tetap merasa malu dan berusaha melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia hanya mengerahkan sedikit tenaga, lalu menarikku ke dalam pelukannya lagi.
Daniel menekan kepalaku dan mencium bibirku. Aroma aneh dari obat tradisional tercium di mulutku. Aku langsung mengernyitkan dahiku seraya mendorong Daniel menjauh. Air mata mulai mengalir di wajahku saat aku berbicara.
"Pahit sekali."
Daniel menyeka bekas air di sudut mulutku sambil menimpali ucapanku.
"Kamu nggak dengar kata Bibi Dela? Di sini nggak cuma ada jeroan sapi, tapi juga mengandung banyak tanaman obat yang berharga. Jelas rasanya pahit."
Aku memakan beberapa stroberi sebelum akhirnya berhasil menutupi rasa pahit di mulutku.
Daniel menepuk kepalaku sambil menenangkanku.
"Aku ke ruang kerja dulu menyelesaikan pekerjaanku. Kamu minum obatnya dulu."
Daniel berbalik dan segera naik ke lantai atas. Bibi Dela juga keluar sambil membawa semangkuk racikan obat berwarna gelap. Hanya den

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link