Bab 69
Sosok yang mendorong pintu dan segera masuk ternyata asisten Daniel yang bernama Amita Wira.
Dia membawakan sepoci teh bunga dan sepiring kue buatan sendiri seraya tersenyum manis padaku.
"Bu Agita, ini adalah kue dari Gedung Damaira yang dipesan khusus oleh Pak Daniel. Kue ini beraroma teh hitam dan rendah gula."
Aku menenangkan diri sambil berjalan ke sofa dan duduk sejenak.
"Terima kasih, maaf merepotkanmu."
Amita menuangkan teh wangi ke dalam cangkir, lalu menyerahkannya padaku sambil tersenyum.
"Sama sekali nggak merepotkan. Ini memang hal yang harus kami lakukan. Kalau begitu, aku nggak akan mengganggu Bu Agita lagi. Aku berada di meja resepsionis di depan pintu. Hubungi saja aku kalau butuh sesuatu."
Setelah itu, Amita segera meninggalkan kantor Daniel.
Aku melihat tumpukan dokumen di atas meja, lalu menatap Amita di luar pintu. Setelah memastikan bahwa kaca buram itu tidak bisa melihat gerakanku, aku segera membuka tumpukan dokumen itu.
Setiap dokumen dirahasiakan dan semuanya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link