Bab 74
Daniel menatapku dalam-dalam sambil mengangguk padaku. Aku tersenyum penuh pengertian dan memberi tahu kepala desa tentang konsep kerja samaku dengan kata-kata yang mudah dicerna.
Saat mendengar bahwa rumah mereka tidak akan dirobohkan, sikap kepala desa mulai melunak.
"Penjelasanmu cukup bagus, tapi aku nggak bisa membuat keputusan sendiri. Mari kita adakan rapat dan pemungutan suara."
Daniel dan aku menjawab bahwa kami bisa mengerti. Kepala desa mengundang kami ke rumahnya dengan hangat untuk makan malam, tetapi kami berdua segera menolak.
Daniel mengatakan bahwa dia akan mengajakku ke desa untuk melihat-lihat. Aku langsung setuju.
Angin laut menerpa wajahku, membawa sedikit kesejukan. Mendengarkan suara ombak yang menghantam pantai, kami terdiam beberapa saat.
Akhirnya, aku memecah kesunyian.
"Aku tahu banyak wanita di sekitarku yang menjadi ibu rumah tangga setelah menikah. Kenapa kamu masih memberiku kesempatan buat bekerja?"
Begitulah yang terjadi di komunitas kami. Jika seorang

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link